Bangkit dan Runtuhnya Kerajaan Singosari

Bangkit dan Runtuhnya Kerajaan Singosari di Jawa Timur

Bangkit dan Runtuhnya Kerajaan Singosari juga dikenal sebagai Kerajaan Singosari, adalah sebuah kerajaan Jawa yang kuat yang berkembang pada abad ke-13. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok, seorang rakyat jelata yang meraih kekuasaan melalui kelicikan dan tekadnya. Singosari terkenal dengan kekuatan militernya, teknologi canggih, dan arsitekturnya yang mengesankan. Namun, kejayaan kekaisaran ini hanya berumur pendek, karena terjerumus ke dalam perselisihan internal dan invasi eksternal. Pada postingan blog kali ini kita akan mengupas naik turunnya Kerajaan Singosari beserta peninggalannya di Jawa Timur.

 

Bangkit dan Runtuhnya Kerajaan Singosari di Jawa Timur

Ken Arok, pendiri Kerajaan Singosari, adalah abdi penguasa Tumapel, sebuah kerajaan kecil di Jawa Timur. Ia menjadi tergila-gila dengan ratu Tumapel, Ken Dedes, dan membunuh suaminya untuk mengambilnya sebagai pengantinnya sendiri. Namun ambisi Ken Arok tidak berhenti sampai disitu saja. Dia menetapkan tujuan untuk mendirikan kerajaannya sendiri dan memulai kampanye penaklukan di seluruh Jawa Timur. Melalui aliansi dan kehebatan militer, Ken Arok mampu menjadikan Singosari sebagai kerajaan dominan di wilayah tersebut.

Bangkit dan Runtuhnya Kerajaan Singosari di Jawa Timur

Di bawah pemerintahan Ken Arok dan penerusnya Anusapati, Singosari terus memperluas wilayahnya dan memantapkan pengaruhnya. Kerajaan ini juga terkenal dengan teknologi canggihnya, seperti sistem irigasi dan penggunaan bubuk mesiu dalam peperangan. Perekonomian Singosari didasarkan pada pertanian dan perdagangan, dengan kerajaan mengendalikan pelabuhan dan pasar penting.

Runtuhnya Kerajaan Singosari

Meskipun mempunyai kekuatan, Singosari dirundung konflik internal dan krisis suksesi. Anusapati dibunuh oleh saudara tirinya sendiri, Tohjaya, yang kemudian merebut tahta. Selanjutnya Tohjaya dibunuh oleh keponakannya sendiri, Kertanegara, yang menjadi raja terakhir Singosari.

Pemerintahan Kertanegara

ditandai dengan otoritarianisme dan konsolidasi kekuasaan. Dia membuat marah elite penguasa dengan menentang hak istimewa HKB Gaming mereka dan membuat marah kerajaan tetangga dengan kebijakan agresif mereka. Pada tahun 1292, Kertanegara diserang dan dibunuh oleh armada kapal pimpinan Mongol yang dikirim oleh Kublai Khan untuk menjalin hubungan dagang dengan Jawa. Kekalahan Singosari di tangan armada Mongol menandai berakhirnya kesultanan.

Peninggalan Kerajaan Singosari

Meski berumur relatif pendek, Kerajaan Singosari mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sejarah dan kebudayaan Jawa Timur. Arsitekturnya, seperti Candi Singosari dan Candi Jago, menampilkan perpaduan unik antara pengaruh Hindu dan Budha. Kerajaan ini juga meninggalkan warisan abadi dalam seni bela diri Indonesia, dengan aliran seperti Pencak Silat dan Kuntao yang mengklaim Singosari sebagai asal usulnya. Baca juga : Tentang Guzmania Lingulata Banyak dari kita 

Jatuhnya Singosari

membuka jalan bagi kebangkitan Kerajaan Majapahit yang kelak menjadi kerajaan terkuat di Asia Tenggara. Banyak tradisi dan inovasi yang dikembangkan di bawah Singosari diteruskan oleh Majapahit dan kerajaan-kerajaan Jawa kemudian. Warisan Singosari mengingatkan kita akan pentingnya inovasi, diplomasi, dan persatuan dalam menciptakan kerajaan yang sukses dan langgeng.

Kesimpulan:

Kerajaan Singosari merupakan babak luar biasa dalam sejarah Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok dan diperkuat oleh penerusnya. Meskipun memiliki kekuatan yang kuat, Singosari pada akhirnya dikalahkan oleh perselisihan internal dan invasi eksternal, yang menyebabkan kejatuhannya. Namun, warisan Singosari tetap hidup dalam perpaduan pengaruh Hindu dan Budha dalam arsitektur, seni bela diri, dan tradisi budaya lainnya. Kisah Singosari menjadi pengingat akan kompleksitas pembangunan kerajaan dan pentingnya kepemimpinan dan inovasi dalam menciptakan warisan yang langgeng.

Updated: September 9, 2023 — 3:51 am